Mengapa Liga Prancis Kurang Populer dalam Taruhan Bola?

Ligue 1, atau Liga Prancis, adalah salah satu liga top Eropa bersama Premier League, La Liga, Bundesliga, dan Serie A. Namun, dibandingkan liga-liga lain, Ligue 1 kurang diminati oleh petaruh bola. Banyak orang lebih memilih bertaruh pada Premier League atau La Liga, meskipun Ligue 1 memiliki beberapa tim besar seperti Paris Saint-Germain (PSG), Marseille, dan Lyon.

Tapi kenapa Ligue 1 kurang populer dalam taruhan bola?
Apa yang membuat liga ini tidak menarik bagi petaruh dibandingkan liga-liga lainnya? Berikut adalah beberapa alasan utama yang menjelaskan fenomena ini.


1. Dominasi PSG Membuat Liga Kurang Menarik

Salah satu alasan utama mengapa Ligue 1 kurang diminati adalah karena PSG terlalu dominan.

PSG hampir selalu menjadi juara setiap musim.

  • Sejak 2012, PSG telah memenangkan sebagian besar gelar Ligue 1, dengan hanya sedikit pengecualian seperti Lille (2020/21) dan Monaco (2016/17).
  • Tim-tim lain sulit bersaing dalam jangka panjang, sehingga liga terasa kurang kompetitif.

Bandar taruhan menetapkan odds yang sangat rendah untuk kemenangan PSG.

  • Odds untuk PSG menang dalam pertandingan liga sering kali di bawah 1.30, yang tidak menarik bagi banyak petaruh karena peluang keuntungannya kecil.
  • Handicap untuk PSG sering terlalu besar (-2.0 atau lebih), yang membuat taruhan menjadi lebih berisiko.

Dampaknya pada taruhan:

  • Taruhan di PSG kurang menguntungkan, kecuali jika ada value pada handicap atau pasar lain.
  • Kurangnya persaingan membuat hasil liga lebih mudah ditebak, tetapi peluang taruhan kurang menarik.

Kesimpulan: Dominasi PSG membuat taruhan di Ligue 1 kurang menarik karena odds yang rendah dan minimnya persaingan.


2. Jumlah Gol yang Relatif Lebih Rendah Dibanding Liga Lain

Ligue 1 dikenal sebagai liga dengan skor yang lebih rendah dibandingkan liga seperti Bundesliga atau Premier League.

Banyak tim bermain defensif, terutama tim papan bawah.
Beberapa pertandingan berakhir dengan skor 0-0 atau 1-0, yang kurang menarik bagi petaruh yang suka bertaruh pada Over 2.5 Goals.

Data statistik mendukung ini:

  • Bundesliga rata-rata memiliki 3.2 gol per pertandingan.
  • Premier League rata-rata memiliki 2.8 gol per pertandingan.
  • Ligue 1 rata-rata memiliki 2.5 gol per pertandingan, lebih rendah dibanding liga lain.

Dampaknya pada taruhan:

  • Taruhan Over 2.5 goals di Ligue 1 lebih sulit dibanding liga lain.
  • Tim kecil lebih sering bermain aman untuk mencari hasil imbang, yang membuat taruhan handicap menjadi kurang menarik.

Kesimpulan: Kurangnya gol dalam pertandingan membuat banyak pasar taruhan di Ligue 1 kurang menarik dibandingkan liga lain.


3. Kurangnya Pemain Bintang di Luar PSG

Ligue 1 memiliki pemain-pemain berbakat, tetapi sebagian besar bintang top dunia lebih memilih bermain di liga lain.

PSG memiliki beberapa bintang seperti Mbappé, tetapi tim-tim lain sering kehilangan pemain terbaik mereka ke liga lain.
Tim seperti Lyon, Marseille, dan Monaco sering menjual pemain bintang mereka ke Premier League atau La Liga.
Akibatnya, daya tarik liga menurun bagi petaruh karena mereka lebih suka bertaruh pada liga yang memiliki lebih banyak pemain bintang.

Dampaknya pada taruhan:

  • Tim selain PSG sering mengalami perubahan besar dalam skuad mereka, membuat hasil pertandingan sulit diprediksi.
  • Kurangnya pemain bintang membuat Liga Prancis kurang menarik bagi petaruh kasual.

Kesimpulan: Ligue 1 kurang menarik bagi petaruh karena minimnya pemain bintang di luar PSG.


4. Kurangnya Liputan Media dan Informasi Statistik

Dibandingkan Premier League dan La Liga, Ligue 1 mendapat lebih sedikit perhatian dari media dan analis taruhan.

Premier League memiliki banyak liputan media dan statistik yang mudah diakses.
La Liga dan Bundesliga juga memiliki banyak data analitik dan prediksi yang tersedia untuk petaruh.
Namun, Ligue 1 sering kali mendapatkan lebih sedikit liputan internasional, membuat analisis lebih sulit.

Dampaknya pada taruhan:

  • Kurangnya informasi statistik membuat petaruh kesulitan melakukan analisis mendalam.
  • Lebih sulit menemukan value bets karena tidak banyak data dan analisis yang tersedia.

Kesimpulan: Minimnya liputan media dan data statistik membuat petaruh lebih sulit menganalisis Ligue 1 dibandingkan liga lain.


5. Tingkat Kejutan yang Lebih Tinggi

Ligue 1 lebih sulit diprediksi dibandingkan beberapa liga lain.

Tim kecil lebih sering mengalahkan tim besar dibandingkan liga lain.
Beberapa tim tampil bagus di satu pekan, tetapi kemudian tampil buruk di pekan berikutnya.
Hasil pertandingan tidak selalu mencerminkan performa tim sebelumnya, sehingga sulit bagi petaruh untuk memprediksi tren jangka panjang.

Dampaknya pada taruhan:

  • Petaruh lebih sulit menemukan pola yang jelas dalam taruhan Ligue 1.
  • Odds sering kali lebih sulit dimanfaatkan karena hasil pertandingan tidak selalu sesuai ekspektasi.

Kesimpulan: Ligue 1 sulit diprediksi karena lebih sering terjadi kejutan, membuat petaruh enggan bertaruh di liga ini.


6. Banyaknya Kartu dan Pelanggaran

Ligue 1 memiliki tingkat kartu dan pelanggaran yang lebih tinggi dibandingkan liga lain.

Wasit di Liga Prancis lebih sering memberikan kartu dibandingkan liga lain.
Beberapa tim memiliki reputasi bermain kasar, yang membuat pertandingan menjadi lebih tidak stabil.
Hal ini meningkatkan risiko dalam taruhan, karena kartu merah bisa mengubah jalannya pertandingan.

Dampaknya pada taruhan:

  • Hasil pertandingan lebih sulit diprediksi karena banyaknya kartu dan intervensi wasit.
  • Beberapa petaruh menghindari Ligue 1 karena terlalu sering ada gangguan dalam jalannya pertandingan.

Kesimpulan: Tingkat kartu dan pelanggaran yang tinggi membuat Ligue 1 lebih tidak stabil dalam taruhan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *